Syaikh Muhammad bin Shalih
Al-'Utsaimin ditanya : "Apakah do'a berpengaruh merubah apa yang telah
tertulis untuk manusia sebelum kejadian?"
Jawaban.
Tidak diragukan lagi bahwa
do'a berpengaruh dalam merubah apa yang telah tertulis. Akan tetapi perubahan
itupun sudah digariskan melalui do'a. Janganlah anda menyangka bila anda
berdo'a, berarti meminta sesuatu yang belum tertulis, bahkan do'a anda telah
tertulis dan apa yang terjadi karenanya juga tertulis. Oleh karena itu, kita
menemukan seseorang yang mendo'akan orang sakit, kemudian sembuh, juga kisah
kelompok sahabat yang diutus nabi singgah bertamu kepada suatu kaum. Akan tetapi
kaum tersebut tidak mau menjamu mereka. Kemudian Allah mentakdirkan seekor ular
menggigit tuan mereka. Lalu mereka mencari orang yang bisa membaca do'a
kepadanya (supaya sembuh). Kemudian para sahabat mengajukan persyaratan upah
tertentu untuk hal tersebut. Kemudian mereka (kaum) memberikan sepotong kambing.
Maka berangkatlah seorang dari sahabat untuk membacakan Al-Fatihah untuknya.
Maka hilanglah racun tersebut seperti onta terlepas dari teralinya. Maka bacaan
do'a tersebut berpengaruh menyembuhkan orang yang sakit.
Dengan demikian, do'a
mempunyai pengaruh, namun tidak merubah Qadar. Akan tetapi kesembuhan tersebut
telah tertulis dengan lantaran do'a yang juga telah tertulis. Segala sesuatu
terjadi karena Qadar Allah, begitu juga segala sebab mempunyai pengaruh terhadap
musabab-nya dengan izin Allah. Maka semua sebab telah tertulis dan semua musabab
juga telah tertulis.
No comments:
Post a Comment