Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab
MENGENAL ALLAH, 'AZZA WA JALLA
Apabila anda ditanya : Siapakah Tuhanmu ? Maka katakanlah : tuhanku adalah Allah, yang memelihara diriku dan memelihara semesta alam ini dengan segala ni'mat yang dikaruniakan-Nya. Dan dialah sembahanku, tiada sesembahan yang haq selain Dia.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
- "Artinya : Segala puji hanya milik Allah Tuhan Pemelihara semesta alam".
(Al-Faatihah : 1)
Firman Allah Ta'ala.
- "Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang,
matahari dan bulan. Janganlah kamu bersujud kepada matahari dan janganlah (pula
kamu bersujud) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya
jika kamu benar-benar hanya kepada-Nya beribadah". (Fushshilat : 37)
- "Artinya : Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan langit
dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan
malam kepada siang, senantiasa mengikutinya dengan cepat. Dan Dia (ciptakan
pula) matahari dan bulan serta bintang-bintang (semuanya) tunduk kepada
perintah-Nya. Ketahuilah hanya hak Allah mencipta dan memerintah itu. Maha Suci
Allah Tuhan semesta alam". (Al-A'raaf : 54)
- "Artinya : Wahai manusia ! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan
orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertaqwa, (Tuhan) yang telah menjadikan
untukmu bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap, serta menurunkan air
(hujan) dari langit, lalu dengan air itu Dia menghasilkan segala buah-buahan
sebagai rizki untukmu. Karena itu, janganlah kamu mengangkat sekutu-sekutu bagi
Allah, padahal kamu mengetahui". (Al-Baqarah : 22)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
- "Artinya : Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, karena
itu janganlah kamu menyembah seorang pun di dalamnya di samping (menyembah)
Allah". (Al-Jinn : 18)
- "Artinya : Dan barangsiapa menyembah sesembahan yang lain di samping
(menyembah) Allah, padahal tidak ada satu dalilpun baginya tentang itu, maka
benar-benar balasannya ada pada tuhannya. Sungguh tiada beruntung orang-orang
kafir itu". (Al-Mu'minuun :117)
- Dalil Do'a.
Firman Allah Ta'ala : "Artinya : Dan Tuhanmu berfirman : Berdo'alah kamu kepada-Ku niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya, orang-orang yang enggan untuk beribadah kepada-Ku pasti akan masuk neraka dalam keadaan hina-dina". (Ghaafir : 60)
Dan diriwayatkan dalam hadits :
"Artinya : Do'a itu adalah sari ibadah". ( Hadits Riwayat At-Tirmidzi dalam Al-Jaami' Ash-Shahiih, kitab Ad-Da'waat, bab 1. "Maksud hadits ini adalah bahwa segala macam ibadah, baik yang umum maupun yang khusus, yang dilakukan seorang mu'min, seperti mencari nafkah yang halal untuk keluarga, menyantuni anak yatim dll, semestinya diiringi dengan permohonan ridha Allah dan pengharapan balasan ukhrawi. Oleh karena itu Do'a (permohonan dan pengharapan tersebut) disebut oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai sari atau otak ibadah, karena senantiasa harus mengiringi gerak ibadah").
- Dalil Khauf (takut).
Firman Allah Ta'ala : "Artinya : Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar orang yang beriman". (Ali 'imran : 175)
- Dalil Raja' (pengharapan).
Firman Allah Ta'ala. "Artinya : Untuk itu barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal shalih dan janganlah mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya". (Al-Kahfi : 110)
- Dalil Tawakkal (berserah diri).
Firman Allah Ta'ala : "Artinya : Dan hanya kepada Allah-lah supaya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman". (Al-Maa'idah : 23)
"Artinya : Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Dia-lah yang akan mencukupinya". (Ath-Thalaaq : 3)
- Dalil Raghbah (penuh minat), Rahbah (cemas) dan Khusyu' (tunduk).
Firman Allah Ta'ala. "Artinya : Sesungguhnya mereka itu senantiasa berlomba-lomba dalam (mengerjakan) kebaikan-kebaikan serta mereka berdo'a kepada Kami dengan penuh minat (kepada rahmat Kami) dan cemas (akan siksa Kami), sedang mereka itu selalu tunduk hanya kepada Kami". (Al-Anbiyaa : 90)
- Dalil Khasy-yah (takut).
Firman Allah Ta'ala. "Artinya : Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku". (Al-Baqarah : 50)
- Dalil Inabah (kembali kepada Allah).
Firman Allah Ta'ala. "Artinya : Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu serta berserah dirilah kepada-Nya (dengan mentaati perintah-Nya), sebelum datang adzab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat tertolong (lagi)". (Az-Zumar : 54)
- Dalil Isti'anah (memohon pertolongan).
Firman Allah Ta'ala. "Artinya : Hanya kepada Engkau-lah kami beribadah dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan". (Al-Faatihah : 4)
Dan diriwayatkan dalam hadits.
"Artinya : Apabila kamu memohon pertolongan, maka memohonlah pertolongan kepada Allah". (Hadits Riwayat At-Tirmidzi dalam Al-Jaami' 'Ash-Shahiih, kitab Shifaat Al-Qiyaamah wa Ar-Raqa'iq wa Al-Wara : bab 59 dan riwayat Imam Ahmad dalam Al-Musnad. Beirut Al-maktab Al-Islami 1403H jilid 1 hal. 293, 303, 307)
- Dalil Isti'adzah (meminta perlindungan).
Firman Allah Ta'ala. "Artinya : Katakanlah Aku berlindung kepada Tuhan yang Menguasai subuh". (Al-Falaq : 1)
Dan firman-Nya :
"Artinya : Katakanlah Aku berlindung kepada Tuhan manusia. Penguasa manusia". (An-Naas : 1-2)
- Dalil Istighatsah (meminta pertolongan untuk dimenangkan atau
diselamatkan).
Firman Allah Ta'ala. "Artinya : (Ingatlah) tatkala kamu meminta pertolongan kepada Tuhanmu untuk dimenangkan (atas kaum musyrikin), lalu diperkenankan-Nya bagimu". (Al-Anfaal : 9)
- Dalil Dzabh (penyembelihan).
Firman Allah Ta'ala. "Artinya : Katakanlah. Sesungguhnya shalatku, penyembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam, tiada sesuatu-pun sekutu bagi-Nya. Demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama kali berserah diri (kepada-Nya)". (Al-An'am : 162-163)
Dalil dari Sunnah.
"Artinya : Allah melaknat orang yang menyembelih (binatang) bukan karena Allah". (Hadits Riwayat Muslim dalam Shahihnya, kitab Al-Adhaahi, bab 8 dan riwayat Imam Ahmad dalam Al-Musnad, jilid 1, hal. 108, 118 dan 152).
- Dalil Nadzar.
Firman Allah Ta'ala. "Artinya : Mereka menunaikan nadzar dan takut akan suatu hari yang siksanya merata di mana-mana". (Al-Insaan : 7)
1. Abu Al-Fidaa : Ismail bin Umar bin Katsir Al-Qurasy Ad-Dimasyqi (701-774H - 1302-1373M). Seorang ahli ilmu hadits, tafsir, fiqh dan sejarah. Diantara karyanya : Tafsir Al-Qur'aan Al-Azhim, Thabaqat Al-Fuqahaa Asy Syafiiyyun, Al-Bidayah wa An-
No comments:
Post a Comment